Pengalaman Pertama Naik Pesawat
Alhamdulillah diberi kesempatan naik pesawat untuk pertama kalinya, alhamdulillah gratis dan alhamdulillahnya lagi ada teman.
Pengalaman pertama naik pesawat ke Jakarta, dalam rangka lomba GTK transformatif mewakili Provinsi Jawa Tengah ke tingkat Nasional. Merupakan prestasi jalur langit dan ridhoNya. Saya pribadi merasa masih butuh banyak sekali belajar.
Tadinya rencana mau naik kereta yang praktis dan sudah biasa. Karena demi pengalaman yang tidak murah harganya akhirnya memutuskan naik pesawat. Memutuskan naik pesawat pun karena teman satu daerah sudah berkali-kali naik pesawat jadi ada yang jadi petunjuk.
Pesan Tiket
Langkah pertama adalah pesen tiket pesawat, mau pesen tiket pesawat kok ya rasanya grogi, biasanya pesen kereta atau bis, akhirnya semua tiket dipesankan teman dan kita tinggal transfer saja.
Tiket pesawat pesan lewat aplikasi Shopee, lalu mengirimkan bukti ke kita, tiket pesawat ini akan ditukarkan ke panitia di Jakarta untuk ganti biaya transport.
Perjalanan Ke Bandara 2 Jam
Jarak rumah (Kebumen) ke bandara lumayan jauh, sekitar 2 jam dan berlawanan arah, kita mau ke barat dan menuju bandara ke arah timur, sekali lagi demi pengalaman yang tidak murah harganya. Apapun di tempuh.
Dari Kebumen kami bertiga yang berangkat ke Nasional dengan kategori lomba yang berbeda. Ada teman satu daerah merupakan rejeki dari Allah.
Biaya naik bis efisiensi ke Bandara YIA adalah 70K. Bisnya masuk ke dalam bandara ya, jadi begitu turun bis sudah di lokasi bandara YIA.
Saya sudah pernah ke YIA 2x dalam rangka plesir bersama tetangga RT dan rombongan kerja, jadi sudah ada gambaran bagaimana bandara YIA di luarnya, kalo dalamnya belum tahu bagaimana.
Cetak Tiket dan Bagasi
Kami berangkat Senin pagi, pas hari kerja bukan hari libur tetapi print tiket antri. Setiap hari ada saja orang dengan kepentingan berbeda melakukan perjalanan dengan pesawat. Antrian tiket sesuai dengan kelas (ekonomi, bisnis, eksklusif). Baru proses print tiket saya tetap tidak henti bersyukur, alhamdulillah bisa berada diantara orang-orang ini, Orang-orang yang saya anggap lebih mampu karena mereka bisa naik pesawat pribadi dan saya gratisan.
Di sini menyiapkan barcode pemesanan tiket dan juga KTP lalu kita akan mendapat selembar tiket, mirip tiket kereta api. Tiket ini dan KTP yang akan ditunjukan lagi ketika akan naik pesawat.
Di sini juga koper atau barang bawaan yang akan masuk bagasi di cek dan ditimbang apakah sesuai dengan ketentuan, sebelum berangkat saya sudah menimbang barang bawaan supaya kapasitas max sesuai dengan ketentuan yaitu maximal 20 kg. Setiap jenis pesawat berbeda-beda kapasitas bagasinya, rencana awal menggunakan lion air tetapi kapasitas max hanya 15 kg akhirnya ganti batik air supaya kapasitas bagasinya lebih besar. Setelah dari sini kita tidak lagi membawa koper, koper sudah langsung diserahkan ke pihak bandara untuk dimasukkan ke bagasi pesawat, kita hanya membawa tas dan bawaan yang akan dibawa dan diletakkan di kabin pesawat.
Toilet YIA
| kamar mandi bandara YIA |
Setelah cetak tiket, masih ada waktu 2 jam dari jadwal pesawat, karena kami memang berniat berangkat lebih gasik supaya lebih santai dan bisa istirahat atau foto-foto bandara, karena ini adalah momen pertama yang luar biasa. Destinasi bandara yang wajib di kunjungi adalah toilet. Toiletnya bersih, ada pilihan toilet duduk atau toilet jongkok, kereen banget ini, menyediakan toilet jongkok sekelas YIA. Di pintu toilet jika tombol pintu berwarna merah berarti baru ada orangnya atau baru dipakai.
Tempat Sholat
| mushola Bandara YIA |
Dari kamar mandi langsung sholat duhur. Mushola bandara berdekatan dengan kamar mandi. Musholanya bagus, bersih dan wangi. bersyukur bisa sholat di bandara YIA. Tidak bawa mukena? ga papa, ada mukena yang disediakan khusus, bersih dan wangi.
Makan di Solaria
| nasi goreng solaria YIA |
Pilihan menu di YIA bervariasi dari CFC, gudeg, solaria dan banyak lainnya. Akhirnya kami memilih solaria untuk makan siang, kata teman yang pasti-pasti aja dan menu recomended yang kita coba adalah nasi goreng, saya pesan nasi goreng spesial solaria, begitu datang waooow porsinya Masyaallah, saya hanya sanggup menghabiskan 1/3 porsi saja karena memang benar-benar sudah kenyang, kalo makan bareng keluarga sudah pasti ada yang menghabiskan. Mengetik tulisan ini sambil terbayang nasi goreng solaria kemarin.
Ruang dalam Bandara
| Bagian dalam bandara YIA |
Sudah ke kamar mandi, sholat, makan akhirnya kita memutuskan masuk ke dalam dan menunggu di dalam saja. Jarak dari depan atau tempat makan ke tempat transit menunggu pesawat ternyataaaa lumayan jaraknya, Melewati lorong yang luar biasa keren dari arsiteknya, interiornya dan juga fasilitasnya. Ternyata begini ya dalamnya YIA.
Bandara Seperti Mall
| periplus bandara YIA |
Sepanjang jalan dari tempat makan ke transit menunggu pesawat sepanjang itu pula penjual atau outlet-outlet persis seperti mall, dari makanan oleh-oleh, baju-baju branded, souvenir bahkan toko buku pun ada di bandara. Mall yang ada dibandara ini namanya.
Cek Body dan Barang Kabin
Sesi terakhir sebelum ke ruang tunggu adalah cek body dan barang kabin, semua barang di cek dengan detektor, laptop di keluarkan sendiri dan tubuh kita juga didetektor oleh petugas sesuai gender. Ada kotak khusus yang disediakan untuk meletakkan barang yang dibawa yang akan dicek detektor. Pas kami di cek lumayan sepi jadi bisa cepat, jika menumpang pas lagi ramai, lumayan juga prosesnya dan bisa antri.
Menunggu Pesawat
Sering melihat view ini di story orang-orang yang selalu bepergian menggunakan pesawat. Alhamdulillah bisa foto di sini. Dari cek body dan cek barang kabin, begitu keluar langsung sampai di ruangan ini, Tempat menunggu pesawat kita datang sesuai jadwal. Backsound di sini adalah suara petugas informasi selalu mengabarkan kedatangan pesawat.
Delay 2 jam
Menunggu ternyata memang nikmat sekali dimanapun itu, menunggu di sini sekitar 40 menit sebelum jadwal berangkat pesawat. Lumayan lama, tapi sekali lagi demi keayeman. Bermain HP, ngobrol, ngecas HP, melihat-lihat ini itu dan banyak kegiatan lain dan tentunya deg-degan karena mau naik pesawat pertama kali, sampai 15 menit sebelum jadwal keberangkatan pesawat saya mendengar suara dari sentral informasi bahwa pesawat yang kami tumpangi delay 2 jam. Ternyata kalimat-kalimat yang sering saya dengar yaitu delay pesawat akhirnya saya mengalaminya juga, tidak tanggung-tanggung delaynya 2 jam. Padahal teman saya jadwal kegiatan di Jakartanya mendekati jam-jam itu, lumayan deg-degan juga daaaan selang 30 menit muncul lagi info bahwa pesawat delay lagi dan akan diberangkatkan pukul 17.00,
Masyaallah mengalaman luar biasa pertama kali naik pesawat. Sudah pasrah, sudah menghubungi panitia jika kami akan datang tidak tepat waktu. Saya langsung berniat jalan-jalan melihat-lihat store di bandara untuk menunggu waktu, tetapi tiba-tiba di sentral ada pengumuman lagi jika pesawat akan diberangkatkan, alhamdulillaaah.
Ramai Penumpang
Penumpang-penumpang yang satu pesawat dengan kami, semuanya sama-sama menunggu, mengalihkan dengan kegiatan apapun. Ngobrol, main hp dan apapun itu. Alhamdulillah lagi bisa merasakan ini, diantara orang-orang yang menunggu pemberangkatan pesawat walaupun menunggu rasanya nikmat.
Masuk Pesawat
Setelah menunggu 2 jam alhamdulillah akhirnya pesawat kami siap terbang, di satu sisi rasa deg-degan pun semakin menjadi, lebay yaaaa hehe tapi beneran lho. Ketika akan masuk ke ruang ini wajib menyiapkan print tiket pesawat dan juga KTP untuk ditunjukkan ke petugas.
Pesawat Batik Air yang akan kami tumpangi sudah siap menunggu.
Di dalam Pesawat
Ini adalah konsidi di dalam pesawat Batik Air. Ketika masuk antri mirip naik bis atau kereta tapi masuknya bersamaan, kalo kereta naiknya kan tidak bersamaan ya, kalo ini naik bersamaan. Lorong tengah hanya pas untuk satu orang, jadi benar-benar harus gantian, mungkin untuk kelas pesawat yang bisnis atau executif lebih lega. Bagi saya bisa naik ini sudah alhamdulillah sekali, perjalanan selanjutnya naik pesawat bisnis atau executif ke mekah ya Allah dalam waktu dekat.
Barang-barang yang kita bawa diletakkan di kabin, akan dibantu ditata oleh pramugari. Pramugari cantik-cantik yang biasa dilihat di TV ini bisa melihat langsung dan memang beneran cantik-cantik sekali mereka, saya perempuan saja menilai mereka cantik. Kita duduk sesuai dengan nomor kursi yang ada di tiket. Kursi pesawatnya ada 2 bagian 3 deret kursi sebelah kanan dan 3 deret kursi sebelah kiri.
Informasi Penerbangan
Sesuai tempat duduk di tiket karena tidak memilih saya kebagian duduk di dekat jendela, tapi ketika saya datang pinggir jendela sudah diduduki sepasang Bapak dan Ibu yang sudah lumayan sepuh, mereka sudah pw dengan posisi mereka dan menyuruh saya duduk di paling luar, baiklaaah tidak apa-apa. Ada papan informasi di depan kita berupa layar monitor yang memberikan info lokasi kita di ketinggian berapa, kita melakukan perjalanan kemana dll.
Rasanya Seperti Naik Lift
Ketika semua penumpang sudah duduk dikursi masing-masing, petugas memberi berbagai informasi keselamatan, semua wajib mengenakan sabuk pengaman, mematikan data dan mengubah menjadi mode pesawat di hp masing-masing, dilarang mengisi daya power bank. Perjalanan lurus darat memutari bandara sebelum lepas landas lumayan lama, ada 1 km an. Begitu akan lepas landas rasanya luar biasa, ya deg-degan ya exited jadi satu.
Pesawat seperti bergetar dan tubuh juga merasakan getaran pesawat, telinga berdengung menampung suara pesawat lepas landas, hawa di pesawat dingin dan sesaat pesawat terbang rasanya mirip sekali naik lift, merasakan perubahan gravitasi. Rasa ini begitu dirasakan ketika pesawat naik, begitu sudah datar dan posisi di jalurnya di atas, pesawat rasanya tidak bergerak, nyaman dan dingin, saya tidak merasakan getaran sedikit pun ketika di atas, karena nyaman jadi rasanya mengantuk dan memang sebagian besar penumpang seperti terlelap walaupun perjalanan kami hanya 1 jam.
Saya sibuk mengabadikan momen pertama kali ini yang tidak ingin terlewat sedetikpun. Dan naik pesawat di atas ketinggiian 10K semua berasa di kuasa Allah, apapun yang terjadi semua atas kuasaNya.
Dapat Minum dan Snack
Setelah pesawat berada di posisi stabil di ketinggian yang sesuai dengan aturan penerbangan, pramugari membagikan snack berupa roti dan air mineral. Roti langsung saya makan dan beneran enak lho rotinya, beda sama roti yang dijual bebas, roti ini harganya 1 juta hehehehe. Selang 15 menit, pramugari datang lagi dengan kantong sampah bagi yang sudah selesai makan roti ini.
Turun Dari Pesawat
15 menit sebelum pesawat landing, semua penumpang sudah diinformasi deri sentral, dilarang ke kamar mandi dan semuanya wajib menggunakan sabuk pengaman, saat posisi landing saya tidak begitu merasakan getar tidak seperti waktu lepas landas getarannya begitu terasa. Turunnya juga perlahan, dari sini saya jadi melihat Jakarta dari atas pesawat, gedung-gedung tinggi jakarta terlihat jelas sebelum pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta.
Selamat Datang di Bandara Soekarno Hatta
Perjalanan di atas pesawat kurang lebih satu jam dan prosesnya hampir 7 jam, alhamdulillah akhirnya sampai juga di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Karpet empuk ini menjadi saksi deg-degannya hati ini saat turun dari pesawat, seperti takjub dan bersyukur.
Penampakan beberapa pojok di dalam Bandara Soekarno Hatta. Yang biasanya melihat di televisi, kali ini bisa melihat langsung. Terus mengikuti alur dan selalu melihat jam, karena kita juga dikejar acara yang akan segera dimulai.
Antri Mengambil Koper
Setelah turun dari pesawat langkah atau proses selanjutnya adalah antri mengambil koper, koper akan muter dari alat seperti di bawah ini, jadi kita harus hafal koper kita seperti apa. Kita mengambil sendiri koper kita, di sebelah ada monitor yang menunjukan petugas sedang menurunkan koper dari pesawat untuk diletakkan di alat yang muter ini. Lumayan juga waktu menunggu koper kurang lebih 15 menit dan tidak ada tempat duduk.
Menunggu Grab di Teras Bandara
Tas sudah di tangan, alhamdulillah tinggal menunggu grab menuju hotel, kita pesan grab dulu menuju hotel tempat acara berlangsung. Dari proses pesan sampai mobil datang kurang lebih hampir 30 menit, lumayan ya, rasanya badan sedari pagi, terkuras dari exitednya mau naik pesawat. Ingin segera sampai penginapan untuk sekedar rebahan.
Alhamdulillah setelah perjalanan hampir 30 menit dengan naik grab sampai juga di Hotel Ciputra Jakarta.
Saya keluar dari rumah pukul 08.00
Menunggu Bis Efisien 08.30-09.30
Perjalanan Bis dari Kebumen - YIA 09.30 - 11.00
Makan, Kamar mandi di YIA 11.00-12.00
Menunggu di ruang tunggu YIA 12.00 - 13.00
Delay 13.00 - 15.00
Proses naik pesawat 15.00 - 15.30
Perjalan di atas pesawat 15.30 - 16.30
Perjalanan Bandara - Hotel 16.30 - 17.30
Total perjalanan naik pesawat Kebumen - Jakarta 10 jam
Naik kereta total waktu perjalanan sampai hotel 8 jam, masih bisa tidur dengan kereta executif karena harga disamakan dengan pesawat. Bisa disimpulkan ya ?
Sekali lagi demi pengalaman yang luar biasa dan tidak murah, alhamdulillah ya Allah
Dari sini dimulailah perjuangan 1 minggu kedepan di Jakarta dan akhirnya mendapat Juara 3 Nasional GTK Transformatif. Usaha tidak akan menghianati hasil.
Alhamdulillah
0 Comments